BELAJAR MENDENGAR
Yeremia 22:18-30
Konon, masa remaja adalah masa ketika seorang anak cenderung
membangkang dan enggan mendengarkan nasihat orangtua. Banyak remaja yang
dinasihati oleh orangtua, tetapi ia tidak mau mendengarkan. Namun, ketidakmauan
untuk mendengar ternyata tidak hanya terjadi pada remaja. Dalam keseharian,
kita yang berusia dewasa pun sering kali sulit untuk mendengar, enggan menerima
pendapat atau masukan dari orang lain, dan menutup telinga terhadap teguran.
Dalam teks Alkitab hari ini,
dikisahkan bahwa TUHAN telah mengingatkan Yoyakim bin Yosia, tetapi ia tidak
mau mendengarkan. TUHAN memperingatkan Yoyakim saat ia berada dalam keadaan
yang baik, nyaman, dan sentosa. Keadaan nyaman membuatnya tidak mau mendengarkan.
Sering kali dalam situasi yang baik, seseorang memang mengabaikan nasihat,
saran, dan masukan dari orang lain.
Tidak hanya Yoyakim yang sulit mendengar, kita pun sering kali demikian. Sering kali, kita merasa terlalu
nyaman dengan diri sendiri. Ketika semua terasa baik- baik saja, kita semakin
sulit untuk mau mendengar.
Mari belajar untuk tidak menjadi seperti Yoyakim, tetapi belajar membuka
telinga dan mau mendengar. Marilah kita juga belajar untuk tidak langsung
menanggapi atau merespons, tetapi dengan rendah hati membuka telinga, menyimak,
dan mendengar. (Wasiat)
REFLEKSI:
Rendahkan hati di hadapan Tuhan, bukalah telinga, dan belajarlah mendengar.